Tindak Lanjuti Instruksi Presiden Dalam Penurunan Angka Stunting: Mahasiswa KKN Kebangsaan XI Bersama Perangkat Desa Pawangi Gelar Mini Lokakarya

Senin, (14/08). Pemerintah kecamatan mengadakan pertemuan rutin setiap bulan terkait "Mini Lokakarya Stunting" di balai desa Pawangi

Senin, (14/08). Pemerintah kecamatan mengadakan pertemuan rutin setiap bulan terkait "Mini Lokakarya Stunting" di balai desa Pawangi sebagai tuan rumah. Aula kantor desa menjadi lokasi kegiatan berlangsung. Dihadiri oleh pihak kecamatan, desa, TNI/POLRI, puskesmas, dinas kesehatan dan mahasiswa kelompok 8 KKN Kebangsaan XI.


Stunting merupakan kondisi kronis kesehatan anak yang mengakibatkan banyak dampak buruk bagi si anak dimasa dewasa kelak. Hal inilah yang menjadi perhatian pemerintah pusat atas kasus yang cukup tinggi terjadi di Indonesia. Percepatan penurunan Stunting juga merupakan program dari pemerintah pusat. Dengan berkolaborasi bersama instansi TNI dan POLRI bukan hanya itu bahkan dari semua sektor.

 

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting sebesar 21,6 persen. Angka ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 2,8 persen. Target yang harus dicapai pada tahun 2024 adalah menurunkan prevalensi (proporsi dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu dalam jangka waktu tertentu) stunting menjadi 14 persen.


Saat awal kegiatan berlangsung pak Edward Haris, S.Sos selaku Camat Capkala mengungkapkan bahwa "Kasus Stunting Kecamatan Capkala saat ini memang memiliki jumlah yang kecil, namun jangan sampai menjadi lengah, jangan sampai angka yang awalnya rendah kemudian jadi tinggi dari kecamatan lainnya".

 

Kemudian dilanjutkan penyampaian materi oleh pihak puskesmas dan mahasiswa KKN kebangsaan XI serta diskusi bersama, Vivi Oktaviani namanya. Terdapat beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam meredam dan mengevaluasi kasus Stunting ini. Mulai dari pelayanan posyandu, pelayanan rumah ke rumah, edukasi kepada ibu hamil, dan lain sebagainya. Namun tetap adanya kendala yang dialami yakni kurangnya pengetahuan dan wawasan masyarakat terkait Stunting, dan sulit untuk mengikuti posyandu dengan berbagai alasan.

 

"Masalah Stunting ini merupakan tanggung jawab bersama, masalah anggaran masih diupayakan untuk mengatasi kasus Stunting. Harapannya pihak desa juga menganggarkan untuk pemberdayaan masyarakat. Perlu adanya peningkatan inovasi agar ibu-ibu lebih aktif lagi untuk mengikuti kegiatan posyandu" ujar Ibu Mariati.A.Md.Keb,SKM selaku kepala puskesmas Capkala.



Penulis: Mickael Febrianto Owen

Uploader: Admin Desa Pawangi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar