Pawangi, Sabtu (12/08). Sosialisasi penanaman mentimun oleh mahasiswa KKN Kebangsaan XI di balai desa Pawangi dengan mengajak masyarakat yang dipandu oleh Sekar Kinasih. |
Pawangi, Sabtu (12/08). Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) kebangsaan XI ajak warga dan turut serta memberikan arahan dalam sosialisasi hingga terjun langsung ke kebun mentimun. Dalam agenda yang berfokus dalam penanaman mentimun ini, kegiatan dipandu oleh Sekar Kinasih yang dimana ia merupakan mahasiswa program studi pertanian di Universitas Siliwangi, Jawa Barat. Kegiatan ini dimulai kurang lebih pukul 15:45 WIB hingga selesai.
Mentimun merupakan salah
satu jenis tanaman sayuran buah dari keluarga labu-labuan (cucurbitacea).
Tanaman mentimun berasal dari India, tepatnya di lereng pegunungan Himalaya.
Selain untuk di konsumsi dalam bentuk segar ataupun olahan,mentimun memiliki
banyak manfaat yang lain seperti untuk produk kecantikan dan bisa meredakan
beberapa jenis penyakit. Dalam pemanfaatan ini kita harus melihat beberapa
aspek penting, yakni Pemilihan varietas dan benih tanaman timun yang unggul,
syarat tumbuh tanaman timun, Pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan,
pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), panen dan pasca panen.
“Dalam penanaman segala
jenis tanaman kita harus memperhatikan aspek penting, agar tidak ngawur ketika
berkebun. Nah, salah satunya yakni mentimun,” kata Sekar.
Pemupukan juga sangat
penting, mengingat tanaman juga membutuhkan nutrisi untuk tumbuh dan
berkembang. Dalam hal ini Sekar juga memberikan sedikit banyak arahan mengenai
cara penggunaanya.
“Pupuk yang digunakan pada
umumnya yakni Urea 225, ZA 150 KCl 525kg/ha. Pemupukan dilakukan dua kali,
yakni setengah dosis satu minggu sebelum tanam, setengah dosis sisanya pada
saat tanaman berumur 30 hari setelah tanam. Kemudian pemupukan dilakukan secara
tugal 10-15 cm dari batang tanaman atau dapat juga dilakukan secara kocor
terutama untuk pupuk susulan,” ujarnya.
Ketika menjelaskan, ia tak
hanya berfokus pada pengelolaannya saja, melainkan juga memberikan beberapa
gambaran penting bagaimana waktu yang pas ketika sudah memasuki masa panen
serta memberikan arahan bagaimana mengelola mentimun yang setelah panen hingga
jangkauan pasarnya.
Setelah diskusi bersama di balai desa, acara berikutnya yakni menanam bibit mentimun di kebun. Sesampainya disana semua antusias dengan riang gembira berkebun. Pada waktu penanaman, Sekar juga sedikit memberikan edukasi secara langsung kepada seluruh hadirin mengenai kondisi tanah, penyakit apa saja yang menyerang hingga upaya pencegahan hingga pengobatan jika ada tanaman yang bermasalah.
Tampak mahasiswa bersama warga sedang menanam mentimun |
Kegiatan semacam ini sebenarnya dimaksudkan agar dapat saling bertukar pikiran serta pengetahuan dan kreatifitas seorang petani pun dalam mengelola lahan perkebunan nantinya dapat berkembang dikemudian hari.
Tampak mahasiswa bersama warga sedang menanam mentimun |
Sebelum pamit undur diri
Sekar juga berpesan “Mohon maaf ya semuanya Bapak Ibu, bukan bermaksud saya
menggurui, akan tetapi kita disini belajar bersama-sama semoga kedepannya
pertanian disini bisa lebih maju dan berkembang,” terangnya.
Klik file berikut ini untuk download materi yang dapat kita gunakan untuk belajar bersama. "Budidaya Mentimun"
Mantaabbb luar biasa
BalasHapuskeren dan sangat bermanfaat. Semoga menjadi Motivasi masyarakat untuk menstimulus
BalasHapuspotensi daerah